LAPORAN
PRAKTIKUM I
ANTARMUKA
MIKROKONTROLER DENGAN LED
Disusun
untuk Memenuhi Matakuliah Praktikum Lab PTE-03
Dibimbing
oleh Ibu Dyah Lestari, S.T., M. Eng.
Oleh:
Kelompok 5 :
Dwi Puri Fatmala (150534602174)
Fahmi Ahmadi (150534602326)
Gilang Indra Kusuma (150534603209)
Hafizhah Nashiroh (150534603938)
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
TEKNIK
JURUSAN
TEKNIK ELEKTRO
PRODI
S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
September 2016
ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN
LED
TUJUAN
-
Menjelaskan
rangkaian antarmuka mikrokontroler dengan LED.
-
Mempraktekkan
pemrograman mikrokontroler untuk menyalakan LED.
DASAR TEORI
A. LED
LED
atau Light Emitting Diode adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan
cahaya monokromatik ketika diberi tegangan maju. LED merupakan keluarga dioda
yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh
LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga
dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang
sering kita jumpai pada remote control TV ataupun remote control perangkat
elektronik lainnya.
Bentuk
LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan
dengan mudah kedalam berbagai perangkat elektronik. Berbeda dengan lampu pijar,
LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam
menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang
bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang
mengganti lampu tube.
Simbol
dan bentuk LED (Light Emmiting Diode)
Gambar 1. Bentuk LED dan Simbol
LED
Cara
kerja LED (Light Emitting Diode)
Seperti
dikatakan sebelumnya LED merupakan keluarga dari dioda yang terbuat dari
semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan dioda yang memiliki dua
kutub yaitu kutub positif (P) dan kutub negatif (N). LED hanya akan memancarkan
cahaya apabila dialiri tegangan maju (forwad bias) dari anoda menuju katoda.
LED
terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction
P dan N. Yang di maksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan
ketidakmurnian (impurity)pada semikonduktor murni sehingga menghasilkan
karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju
atau bias forwad yaitu dari anoda (P) menuju ke katoda (N). Kelebihan elektron
pada N-type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan hole (lubang)
yaitu wilayah yang bermuatan positif
(P-type material). Saat elektron berjumpa dengan hole akan melepaskan proton
dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
Gambar 2. Cara kerja LED
Contoh
rangkaian LED dapat dilihat dalam Gambar 3. Logika 1 diberikan oleh
mikrokontroler ke masukan inverter. Inverter akan memberikan logika 0 pada
outputnya sehingga akan memberikan virtual ground pada kaki katoda LED.
Resistor membatasi arus yang melewati LED tersebut. Nilai resistor dapat
dihutung dari pesamaan (1).
(1)
Gambar 3. Rangkaian antarmuka
mikrokontroler dengan LED
Gambar 4. Rangkaian LED dalam trainer I/O
Penting
untuk diingat bahwa IC inverter 7404 harus digunakan karena kemampuannya untuk
memberikan arus 16 mA dengan aman. Sebagai alternatif dapat digunakan
transistor NPN seperti 2N2222 (PN2222 atau MPQ2222) sebagai pengganti inverter
yang ditunjukkan dalam gambar 3.
Dalam
trainer I/O yang digunakan rangkaian antarmuka mikrokontroler dengan LED yang
dihubungkan dengan kedelapan pin sebuah port dapat dilihat dalam gambar 4.
Dalam modul trainer I/O yang dipakai dalam praktikum, kedelapan rangkaian LED
tersebut dihubungkan ke sebuah soket jumper bernama OUTPUT.
B. Perintah
Dasar Mengeluarkan Data
Sebelum
mulai menulis program dengan bahasa C, perlu diketahui bahwa mikrokontroler AVR
perlu diset isi register DDR dan PORT agar bisa digunakan sebagaimana mestinya,
seperti yang terlihat dalam tabel 1.
Tabel
1. Konfigurasi Pengaturan Port I/O
Untuk
mengirim data byte dalam bentuk bilangan heksadesimal ke PORTX (X=A, B, C, D)
digunakan statement:
PORTX
= 0xdata;
Contohnya
:
PORTB
= 0xaa;
Untuk
mengirim data byte dalam bentuk bilangan biner ke PORTX (X=A, B, C, D)
digunakan statement:
PORTX
= 0bdata;
Contohnya
:
PORTB
= 0b10101010;
Untuk
mengirim data per bit ke PORTX.Y (X=A, B, C, D, dan Y=0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7)
digunakan statement:
PORTX.Y
= data ;
Dimana
data bisa berupa 0 atau 1.
Contohnya
:
PORTB.1
= 0;
ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
-
1
set PC/Laptop yang sudah berisi program Code Vision dan Khazama
-
1
buah ISP Downloader AVR
-
1
buah sistem minimum AVR
-
1
buah I/O
-
1
buah kabel printer USB
-
1
buah kabel pita hitam
PROSEDUR
1.
Rangkailah
peralatan yang diperlukan seperti pada gambar dibawah. Hubungkan soket jumper
PORTA pada minimum system dengan soket jumper OUTPUT pada I/O.
2.
Buka
program Code Vision AVR
3.
Buat
file baru dengan cara klik File>>New, atau klik icon Create a New File or
Project, atau ketik Ctrl + N. Kemudian muncul dialog box, pilih Project pada
File Type, kemudian klik OK.
4.
Kemudian
klik No ketika muncul dialog box untuk menanyakan apakah ingin menggunakan
CodeWizardAVR
5.
Kemudian
pilih lokasi penyimpanan file dan buat folder baru dengan nama “praktikum 1”
untuk menyimpan file.
6.
Kemudian
simpan file pada folder tersebut dan berinama file dengan nama ”led“ dan klik
Save.
7.
Kemudian
muncul dialog box Configure Project. Pada subtab Code Generation pada tab C
Compiler pilih chip ATmega8535 dan ubah Clock menjadi 4 Mhz. Kemudian klik OK
8.
Buat
file Source baru dengan cara klik File>>New, atau klik icon Create a New
File or Project, atau ketik Ctrl + N. Kemudian muncul dialog box, pilih Source
pada File Type, kemudian klik OK. Kemudian Save as file Source itu dengan nama
”led“ dan simpan di dalam direktori yang sama yaitu di dalam folder “praktikum
1”.
9.
Hubungkan
file Project dengan File Source dengan Cara klik Project>> Configure
10.
Pada
dialog box, klik Add pada tab Input Files. Kemudian pilih file yang sudah anda
simpan tadi dan klik Open. Kemudian klik OK.
11. Jika sudah ditambahkan, maka pada
Code Navigator akan terlihat led.c.
12. Tambahkan file header
13. Buat program utama dan inisialisasikan
PORTA sebagai output dan output value = 0
14. Tuliskan program led 1 pada
program utama tepatnya tuliskan program tersebut di dalam while (1):
// Program LED1
15. Compile program tersebut dengan
cara klik Project>> Compile atau ketik F9.
16. Jika ada error , koreksi program yang error
dan perbaiki. Jika sudah tidak ada yang error
build program tersebut dengan cara klik Project>> Build atau klik
Shift + F9.
17. Hubungkan kabel usb printer
antara PC/ Laptop dengan trainer.
18. Buka aplikasi Khanzama AVR Programmer.
Pilih ATmega8535 pada pilihan chip AVR. Kemudian buka program kompilasi led.hex
biasanya terdapat pada folder atau sub derektori..\Exe yang terdapat pada
folder “praktikum 1 “ dengan cara klik file>> Load Flash File to
Bufferatau ketik Ctrl + L kemudian klik Open.
19. Klik Auto Program kemudian amati
nyala LED dan gambarkan nyala LED tersebut.
20. Hapus program led 1, kemudian
tuliskan program led 2 pada program utama tepatnya tuliskan program tersebut
didalam while (1):
Program LED2
21. Compile dan Build program, jika
ada yang error perbaiki program. Masukkan file hex menggunakan Khanzama AVR
Programer. Klik auto program.
22. Amati
nyala LED dan gambarkan nyala LED tersebut.
23. Hapus program led 2, kemudian
tuliskan program led 3 pada program utama tepatnya tuliskan program tersebut
didalam while (1):
Program LED3
24. Compile dan Build program, jika
ada yang error perbaiki program. Masukkan file hex menggunakan Khanzama AVR
Programer. Klik auto program.
25. Amati
nyala LED dan gambarkan nyala LED tersebut.
26. Hapus program led 3, kemudian
tuliskan program led 4 pada program utama tepatnya tuliskan program tersebut
didalam while (1):
Program LED4
27. Compile dan Build program, jika
ada yang error perbaiki program. Masukkan file hex menggunakan Khanzama AVR
Programer. Klik auto program.
28. Amati
nyala LED dan gambarkan nyala LED tersebut.
29. Hapus program led 4, kemudian
tuliskan program led 5 pada program utama tepatnya tuliskan program tersebut
didalam while (1):
Program LED5
30. Compile dan Build program, jika
ada yang error perbaiki program. Masukkan file hex menggunakan Khanzama AVR
Programer. Klik auto program.
31. Amati
nyala LED dan gambarkan nyala LED tersebut.
DATA HASIL PERCOBAAN
A. Source
Code
LED
1
#include
<mega8535.h>
#include
<delay.h>
void
main(void)
{
PORTA=0x00;
DDRA=0xFF;
while
(1)
{
PORTA=0x0f;
delay_ms (1000);
PORTA=0xf0;
delay_ms(1000);
}
}
LED2
#include
<mega8535.h>
#include
<delay.h>
void
main(void)
{
PORTA=0x00;
DDRA=0xFF;
while
(1)
{
PORTA=0b00001111;
delay_ms(1000);
PORTA=0b11110000;
delay_ms(1000);
}
}
LED3
#include
<mega8535.h>
#include
<delay.h>
void
main(void)
{
PORTA=0x00;
DDRA=0xFF;
while
(1)
{
PORTA=0x55;
delay_ms(1000);
PORTA=0xaa;
delay_ms(1000);
}
}
LED4
#include
<mega8535.h>
#include
<delay.h>
void
main(void)
{
PORTA=0x00;
DDRA=0xFF;
while
(1)
{
PORTA=0b11100111;
delay_ms(1000);
PORTA=0b11011011;
delay_ms(1000);
PORTA=0b10111101;
delay_ms(1000);
PORTA=0b01111110;
delay_ms(1000);
PORTA=0b10111101;
delay_ms(1000);
PORTA=0b11011011;
delay_ms(1000);
}
}
LED5
#include
<mega8535.h>
#include
<delay.h>
void
main(void)
{
PORTA=0x00;
DDRA=0xFF;
while
(1)
{
PORTA=0b00000001; PORTA.2=1;
delay_ms(1000);
PORTA=0b00000010; PORTA.1=1;
delay_ms(1000);
PORTA=0b00000100;
delay_ms(1000);
PORTA=0b00001000;
delay_ms(1000);
PORTA=0b00010000;
delay_ms(1000);
PORTA=0b00100000;
delay_ms(1000);
PORTA=0b01000000;
delay_ms(1000);
PORTA=0b10000000;
delay_ms(1000);
}
}
B.
Tabel
1. Program LED 1
Tabel 2. Hasil percobaan program
LED 1
Detik ke
|
Nyala LED
|
|||||||
7
|
6
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
0
|
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
2
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
4
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
5
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
6
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
7
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
8
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Keterangan
: logika 1 dan berarti LED menyala jika logika 0 dan berarti LED mati
4 lampu LED menyala selama 1
detik dilanjut 4 lampu LED yang lain menyala selama 1 detik secara bergantian
2. Program LED 2
Tabel 3. Hasil percobaan program
LED 2
Detik ke
|
Nyala LED
|
|||||||
7
|
6
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
0
|
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
2
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
4
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
5
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
6
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
7
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
8
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Keterangan
: logika 1 dan berarti LED menyala jika logika 0 dan berarti LED mati
4 lampu LED menyala selama 1
detik dilanjut 4 lampu LED yang lain menyala selama 1 detik secara bergantian
3. Program LED 3
Tabel 4. Hasil percobaan program
LED 3
Detik
ke
|
Nyala
LED
|
||||||||
7
|
6
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
0
|
||
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
|
2
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
|
3
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
|
4
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
|
5
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
|
6
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
|
7
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
|
8
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
|
Keterangan
: logika 1 dan berarti LED menyala jika logika 0 dan berarti LED mati
4. Program LED 4
Tabel 5. Hasil percobaan program
LED 4
Detik ke
|
Nyala LED
|
|||||||
8
|
7
|
6
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
2
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
3
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
4
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
5
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
6
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
Keterangan
: logika 1 dan berarti LED menyala jika logika 0 dan berarti LED mati
5. Program LED 5
Tabel 6. Hasil percobaan program
LED 5
Detik ke
|
Nyala LED
|
|||||||
8
|
7
|
6
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
3
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
4
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
5
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
6
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
7
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
8
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Keterangan
: logika 1 dan berarti LED menyala jika logika 0 dan berarti LED mati
ANALISA
a.
Analisa
Program LED
1.
Program
LED 1
Pada
program ini kondisi awal led mati ini ditunjukkan oleh PORTA=0x00. Pada program
ini menggunakan bilangan heksadesimal dan disini menggunakan LED yang merupakan
suatu output-an , hal ini pada PORTA diinisialisasikan dengan PORTA=0x00;,
DDRA=0xFF menunjukkan bahwa devicenya output. Pada PORTA=0xof, f berarti dilogikakan
15 yang berarti logika menyala pada led bit 0 sampai bit ke 4. 0 menujukkan
logika mati pada led bit ke 5 sampai ke 7. delay_ms (1000) menujukkan jeda pada
pergantian nyala led selama 1000 ms atau 1 detik, pada PORTA=0xf0 menunjukkan 0
berlogika mati pada led bit ke 0 sampai bit ke 3, f menunjukkan logika menyala
pada led bit ke 4 sampai bit ke 7, delay_ms (1000) untuk memberikan jeda pada
pergantian nyala led selama 1000 ms atau 1 detik, pergantian nyala led dapat
dilihat pada tabel 2. Pada detik ke 1, 3, 5, 7 menunjukkan hasil dari syntax PORTA=0x0f;
dan detik ke 2, 4, 6, 8 menunjukkan hasil dari syntax PORTA=0xf0;
2.
Program
LED 2
Pada
program ini kondisi awal led mati ini ditunjukkan oleh PORTA=0x00. Pada program
ini menggunakan bilangan biner dan disini menggunakan LED yang merupakan suatu
output-an. Pada PORTA diinisialisasikan dengan PORTA=0x00;, DDRA=0xFF
menunjukkan bahwa devicenya output. Pada PORTA=0b00001111;
berarti logika menyala pada led bit 0 sampai bit ke 4. 0 menujukkan logika mati
pada led bit ke 5 sampai ke 7. delay_ms (1000) menujukkan jeda pada pergantian
nyala led selama 1000 ms atau 1 detik, pada PORTA=0b11110000 menunjukkan 0
berlogika mati pada led bit ke 0 sampai bit ke 3, f menunjukkan logika menyala
pada led bit ke 4 sampai bit ke 7, delay_ms (1000) untuk memberikan jeda pada
pergantian nyala led selama 1000 ms atau 1 detik, pergantian nyala led dapat
dilihat pada tabel 3. Pada detik ke 1, 3, 5, 7 menunjukkan hasil dari syntax PORTA=0b00001111dan
detik ke 2, 4, 6, 8 menunjukkan hasil dari syntax PORTA=0b11110000.
3.
Program
LED 3
Pada
program ini kondisi awal led mati ini ditunjukkan oleh PORTA=0x00. Pada program
LED 3 ini menggunakan bilangan heksadesimal. Dalam program ini led dibangi
menjadi 2 kelompok. 4 Led sebelah kanan dari kanan ke kiri mempunyai bit ke 0
sampai bit ke 3, 4 led sebelah kiri dari kanan ke kiri mempunyai bit ke 0
sampai bit ke 3. Pada PORTA=0x55 LED akan menyala jika bit berjumlah 5 dan pada
PORTA=0xaa LED akan menyala jika bit berjumlah a (10). Pada program ini mempunyai
jeda 1000 ms atau 1s. Pergantian menyalanya LED dapat dilihat pada tabel 4., PORTA=0x55
ditunjukkan pada detik ke 1, 3, 5, 7 dan PORTA=0xaa ditunjukkan pada detik ke
2, 4, 6, 8.
4.
Program
LED 4
Pada
program ini kondisi awal led mati ini ditunjukkan oleh PORTA=0x00. Pada program
ini menggunakan bilangan biner. Pada syntax program ini mulai dari kanan
menunjukkan bit ke 0 sampai bit ke 7, dan logika 1 menghasilkan output led
menyala dan logika 0 menghasilkan output led mati. Jeda nyala led 1000 ms atau
1 s. Hasil output program led 4 berupa nyala led ditunjukkan pada tabel 5.
5.
Program
LED 5
Pada
program ini kondisi awal led mati ini ditunjukkan oleh PORTA=0x00. Program ini
menggunakan bilangan biner, pada PORTA=0b00000001; PORTA.2=1 led yang menyala
pada bit ke 0 dan bit ke 2. Pada PORTA=0b00000010; PORTA.1=1 led yang menyala
pada bit ke 1 dan ke 1. Pada PORTA=0b00000100 led yang menyala pada bit ke 2.
Pada PORTA=0b00001000 led yang menyala pada bit ke 3. Pada PORTA=0b00010000 led
yang menyala pada bit ke 4. Pada PORTA=0b00100000 led yang menyala pada bit ke
5. Pada PORTA=0b01000000 led yang menyala pada led ke 6. Pada PORTA=0b10000000
led yang menyala pada bit ke 7. Nyala pada led mempunyai jeda 1000 ms atau 1 s,
hal ini ditunjukkan oleh delay_ms(1000). Nyala led dan pergantian led dapat
dilihat pada tabel 6.
b.
Persamaan
dan Perbedaan Program LED 1 dan Program LED 2
Persamaan
·
Nyala
led yang dihasilkan oleh kedua program (program led 1 dan program led 2) dapat
dilihat pada tabel 2 dan tabel 3.
·
Jeda
atau pergantian nyala led pada program 1 dan 2 mempunyai jeda 1000 ms atau 1s.
Perbedaan
Penulisan
pada program led 1 dan led 2. Pada program led 1 untuk mengirim data byte
menggunakan bilangan heksadesimal dan pada program led 2 untuk mengirim data
byte menggunakan bilangan biner.
c. Instruksi yang digunakan untuk
mengeluarkan data ke LED
·
Hubungkan
kabel usb printer antara PC/ Laptop dengan trainer.
·
Buka
aplikasi Khanzama AVR Programmer. Pilih ATmega8535 pada pilihan chip AVR.
·
Kemudian
buka program kompilasi led.hex biasanya terdapat pada folder atau sub
derektori..\Exe yang terdapat pada folder “praktikum 1 “ dengan cara klik
file>> Load Flash File to Bufferatau ketik Ctrl + L kemudian klik Open.
·
Klik
Auto Program kemudian amati nyala LED
d.
Ada
jeda waktu pada tampilan led
Karena
program pada mikrokontroler tidak dapat dijalankan secara bersamaan, sehingga
membutuhkan jeda meskipun jeda tersebut sangat cepat.
KESIMPULAN
Dari
praktikum ini dapat disimpulkan bahwa LED atau Light Emitting Diode adalah
komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberi
tegangan maju. LED merupakan keluarga dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. LED ini dapat digunakan untuk mempraktikan sistem
mikrokontroler. Dalam mempraktikan sistem ini membutuhkan aplikasi (AVR, dan
Khazama), trainer, alat pendukug seperti USB untuk menghubungkan trainer dengan
PC dan suatu program. Program ini dibuat pada AVR, program ini akan dimasukkan
pada mikrokontroler. Dalam program tersebut berisi perintah dasar mengeluarkan
data yang akan ditampilkan berupa nyala LED, perintah dasar mengeluarkan data byte
bisa berupa bilangan desimal, heksadesimal, biner, dan perintah data per bit.
DAFTAR
RUJUKAN
Tim
Asisten Dosen. 2016. Modul 1 Antarmuka Mikrokontroler dengan Led. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Dyah
Lestari. 2013. Microprosesor. Malang. Universitas Negeri Malang
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussangat membantu kami(adik-adikmu) terima kasih kak :)
BalasHapus